Analisis Kemampuan Industri Galangan Kapal Swasta dalam Mendukung Kebutuhan Alutsista TNI AL

Authors

  • Lukman Yudho Prakoso Universitas Pertahanan
  • Apriyani Apriyani Universitas Pertahanan

DOI:

https://doi.org/10.33172/spl.v3i2.57

Abstract

Abstrak – Badan Umum Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta, memiliki fungsi dan peranan yang terbagi atas berbagai macam bentuk usaha. Tujuannya adalah mencari keuntungan seoptimal mungkin dalam mengembangkan usaha dan modal serta membuka lapangan kerja. Pemerintah melalui UU No.16 tahun 2012 memberikan payung hukum kepada BUMS untuk memberdayakan galangan kapal swasta mendukung kebutuhan alutsista TNI AL. Rencana Strategis minimum essential force ketiga berakhir tahun 2024, diprogramkan tercapai target 24 kapal cepat rudal (KCR) dan 44 patrol combat (PC). PT Palindo Marines merupakan galangan kapal swasta yang mendapatkan kepercayaan dari TNI AL didukung satu perusahaan lainnya yang berada di Batam yaitu PT Karimun Anugerah Sejati. Kedua perusahaan dikenal memiliki kredibilitas kinerja yang tinggi dan profesional menyelesaikan kapal kapal sebelumnya. Menghadapi kekuatan dan ancaman dari negara lain, kebijakan pemerintah membangun kapal perang dengan mengutamakan galangan kapal dalam negeri kecuali benar-benar tidak mampu dilaksanakan. Peneliti menggunakan metode kwalitatif deskriptif untuk menganalisis kemampuan galangan kapal, faktor faktor yang mendukung dan menghambat perusahaan. Analisis SWOT menghitung  kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, untuk memberikan solusi pilihan strategi terbaik bagi perusahaan. Pembangunan kapal perang memerlukan keahlian desain, penguasaan platform dan sewaco serta team khusus dibandingkan dengan membuat kapal niaga umumnya. Hasil penelitian menunjukkan potensi dan kemampuan galangan kapal PT.Palindo Marine dan PT.Karimun Anugerah Sejati dapat berperan lebih besar mendukung kebutuhan alutsista TNI AL.

Kata kunci: BUMS, Alusista, kemampuan galangan kapal swasta

Abstract - Works Agency for Private Owned (BUMS) is a business entity whose capital is owned by private parties, functions and roles are divided into various forms of business. The goal is for profit optimally as possible in developing the business and capital and employment. Government through Act 16 of 2012 provides a legal umbrella for BUMS to empower private shipyards to support the needs of the Navy defense equipment. Strategic Plan ended the third minimum essential force in 2024, achieved the target of 24 programmed missile fast boats (KCR) and 44 patrol combat (PC). PT Palindo Marines is a private shipyards to get the confidence of the Navy supported the other companies located in Batam, PT Karimun Anugerah Sejati. Both companies are known to have high credibility and professional performance to complete the order quick ship orders the Navy. Development of military power is always faced with the strength calculation and threats from other countries. The government's policy to build warships with emphasis on domestic shipyards realized with the support of duty-free value added tax for the components that have to come from abroad specially in Batam, Bintan and Karimun. The policy gives hope for investors, especially in the field of construction and ship repair in Batam. Booking warships abroad when domestic shipyards really can not afford because it requires high technology. Researchers used descriptive qualitative method to analyze the ability of shipbuilding, the factors that support and hinder the company. SWOT Analysis calculates the strengths, weaknesses, opportunities and threats, to provide the best solution for the company's strategic choice. The construction of warships require design expertise, mastery and sewaco platform as well as special teams compared to making commercial ships generally. The results show the potential and ability PT.Palindo Marine shipyard and PT.Karimun Anugerah Sejati can play a larger role supporting the needs of defense equipment Navy.

Keywords: BUMS, Alusista, shipbuilding capability private

Author Biography

Lukman Yudho Prakoso, Universitas Pertahanan

Program Studi Strategi Pertahanan Laut Universitas Pertahanan

References

Daftar Pustaka

Bambang, S. (1997). Pengukuran kinerja perusahaan dengan balanced scorecard: Bentuk, mekanisme, dan prospek aplikasinya pada BUMN. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 12(4).

Creswell, J. W. (2011). Educational research planning, conducting and evaluating: Quantitative and qualitative research. 4th Edition. Boston: Pearson.

Creswel, J. W. (2013). Research Desaign Pendekatan Kualitatif, Kwantitatif dan R & D. Alfabeta Bandung

Densin, S. (2009). Qualitatif research. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Dombrowski, P. & Gohlz, E. (2006). Buying military transformation: Technological innovation and defense industry. New York: Columbia University Press.

Hunger, J. D. & Wheelan, T. L. (2003). Manajemen Strategis. Yogjakarta: Andi

Kemhan RI. (2011). Pengantar menteri pertahanan dalam penyelarasan minimum essential force (MEF) sebagai komponen utama.

Kountur, R. (2008). Manajemen resiko perusahaan. Jakarta: PPM

Moleong, L. J. (2013). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: P.T. Renja Rosdakarya.

Muhaimin, Y. A. (2005). Masalah pembinaan pertahanan indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Mulyadi. (2005). Alternatif pemacuan kinerja personel dengan pengelolaan kinerja terpadu berbasis balanced scorecard. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 20(3), 270-286.

Nugroho, R. (2014). Metode kebijakan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nugroho, R. (2014). Public policy. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Nugroho, R. (2015). Kebijakan publik di negara-negara berkembang. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Permenhan No. 39 Tahun 2015 tentang MEF TNI

Permenhan No. 54 Tahun 2014 tentang Buku Putih Pertahanan Indonesia beserta Lampirannya.

Perpres No. 41 Tahun 2010 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara

Prabowo. (2012). Desain pertahanan negara aspek militer. PPSN.

PT Indodata Development Center (2015) Profil Perusahaan Galangan Kapal Swasta (Shipyard) di Indonesia. Research Management Development Consultan.

Rampersad, K. (2005). Total performance scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, F. (2016). SWOT balancescorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sucipto, J. W. (2015). Challenges and opportunities in Indonesia. shipbuilding Industries.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Bandung: Alfabeta.

Supriyatno, M. (2014). Tentang ilmu pertahanan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.

Suryohadiprojo, S. (2005). Membangun pertahanan negara yang modern dan efektif. Jakarta: Ikrar madani.

Tunas, B. (2010). Memahami dan memecahkan masalah dengan pendekatan kesisteman. Jakarta: Nimas Multima.

UU No. 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan

UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI

UUD RI Tahun 1945

Wahidi, R. (2013). Potret pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di indonesia. Bogor: Kekal Press.

Wahidi, R. (2014). Kawasan industri indonesia sebuah konsep perencana-an dan aplikasinya. Bogor: Grafika.

Wahyuni, S. (2003). Qualitative research methode: Theory and practice. Jakarta: Salemba Empat.

Wahyono (2007). Indonesia Negara Maritim. Yayasan Senapati Nusantara.

Widjajanto, A. (2012). Dinamika persenjataan dan reviltasisasi industri pertahanan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Wiliam, S. J & Sum, S. C. Manajemen operasi perspektif asia.

Yudi, T.(2012). Pembangunan KRI oleh industri kapal dalam negeri (PT.PAL,PT.Dok Kodja Bahari, PT.Palindo marine).

Downloads

Published

2017-07-21

How to Cite

Prakoso, L. Y., & Apriyani, A. (2017). Analisis Kemampuan Industri Galangan Kapal Swasta dalam Mendukung Kebutuhan Alutsista TNI AL. Jurnal Strategi Pertahanan Laut, 3(2). https://doi.org/10.33172/spl.v3i2.57

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>